Jumat, 30 Desember 2011

JILBABKU-HIJABKU

Aurat adalah kehormatanku
maka hijabku adalah jilbabku,
kehormatanku adalah kemaluanku
maka jilbabku adalah hijabku.
Meskipun hanya sehelai penutup kain,
menjadi model diri yang kubuat sendiri,
jilbab tetaplah hijabku
yang menutup mahkota rambutku
menjadi simbol kehormatan dan keanggunanku,
maka biarlah jilbab bermakna hijab
maka biarlah hijab memaknai jilbab.
Dalam jilbab, kutemukan makna
dalam jilbab, kuhadirkan budi
karena jilbab ini, memaknai diri
karena jilbab ini, memahami arti
kemulyaan diri
keanggunan diri
dalam pandangan di dalam diri
dalam pandangan di luar diri,
prilaku sendiri, keindahan sendiri.
Jilbab adalah keindahanku
keindahan adalah jilbabku,
maka biarkanlah jilbab menjadi keindahan hijab
maka biarkanlah jilbab menjadi keindahan diri,
yang dimaknai hakikat
yang diatur syariat,
maka jilbabku adalah hijabku
maka hijabku adalah jilbabku,
dalam makna
dalam diri,
yang sebenarnya jilbab bagi diri
yang sebenarnya diri bagi jilbab.



Rabu, 21 Desember 2011

HARI IBU, IBU HARI

Hari ibu adalah ibu hari,
sehari-hari menjadi ibu
menjadi ibu seharian,
maka hari adalah hari ibu
maka ibu adalah ibu hari.
Seperti surat al-Fatihah
sebagai Ummul-kitab,
ibu adalah buku harian
yang mencatat hari-hari kehidupan kita
yang menarasikan gambaran keseharian kita,
maka ibu adalah buku hidup
yang menghidupkan biografi kenangan kita
dalam resep-resep menu di dapur,
dalam sajian di meja hidangan,
dalam asuhan di kereta ayunan,
dalam didikasi yang penuh kasih,
maka alangkah sederhananya hari-hari ibu
dalam kenangan ini?.
Ibu adalah ummul-kitab,
ibu adalah induk kitab kehidupan,
yang menjadi sumber keutamaan hati
yang menjadi rujukan makna kasih,
maka dalam keutamaan ini, ibu menjadi ibu
maka dalam makna kasih ini, ibu menjadi ibu;
maka sorgalah di telapak kakinya,
hanya dengan Basmallah, bisa memahami kasihnya
hanya dengan Hamdalah, bisa memahami keutamaannya,
demikian ibu yang ibu,
demikian ibu yang ibu kehidupan.
Dalam sabda, ibu menjadi utama
dalam nyata, ibu menjadi mulya,
seperti itulah nabi bersabda
seperti itulah ajaran beragama,
maka jangan katakan "ah" pada ibu
maka jangan nyatakan "tidak" pada ibu,
karena mata hati menjadi gelap-gulita adanya
karena mata air kehidupan menjadi keruh adanya,
jadilah sabda
jadilah nyata,
dalam keutamaan ibu
dalam kemulyaan ibu.









Selasa, 20 Desember 2011

MAHABBAH-CINTA

Sengaja kugunakan pula kata mahabbah
untuk menyatakan cintaku,
karena hakikat cinta adalah satu
kesadaran tentang yang satu,
maka cinta bermakna satu
adalah cinta yang tulus ikhlas,
cinta yang menjadi cinta.
Cinta tak bermakna cinta,
jika cinta hanya mainan belaka
jika cinta hanya menjadi sebuah citra,
maka jangan nyatakan cinta
bila engkau tak sanggup
kembali kepada yang satu,
karena harga cinta adalah nyawa
karena nilai cinta adalah kesadaran yang satu.
Mahabbah adalah cinta
cinta adalah mahabbah,
tak ada pengertian lain, kecuali cinta menjadi cinta
tak ada pengertian lain, kecuali mahabbah menjadi mahabbah,
karena mahabbah menjadi mahabbah
karena cinta menjadi cinta,
keberadaanpun menjadi ada
kesadaranpun mejadi satu.
Demikian cinta yang ada
demikian mahabbah yang satu,
dalam diri yang makna
dalam diri yang nyata,
maka dengan cinta
diri menjadi cinta,
maka melalui diri
cinta menyatakan cinta.
Diri dan cinta adalah satu,
satu diri
satu cinta,
menjadi cinta yang satu
menjadi diri yang satu.






Minggu, 18 Desember 2011

AKHLAQ DIRI

Mengutamakan akhlaq diri
dalam gerak dan langkah,
adalah kelembutan yang bermakna
adalah kemengertian yang berarti.
Apalah arti citra,
tanpa akhlaq karima
tanpa gerak-langkah yang sholeha,
daripada kemulyaan berharga
daripada keutamaan bermutu,
yang menghiasi diri
yang mencerminkan pribadi
dalam hidup ini
dalam prilaku ini.
Seperti aroma bunga
seperti aroma kesturi,
hidup dan diri saling memberi
hidup dan diri saling mewangi,
dalam perbuatan yang bersyariat
dalam kelakuan yang hakikat,
memuji diri, memuji hidup
dalam keanggunan
dalam kebermaknaan.
Demikian Zat memuji diri dengan Asma-Nya
demikian Zat memuji Sifat dengan Af'al-Nya,
yang menjadi nyata
yang menjadi satu,
dalam kesadaranmu
dalam dirimu,
maka jadilah akhlaqmu, akhlaq Tuhanmu
maka jadilah akhlaq Tuhanmu, akhlaqmu.





Selasa, 06 Desember 2011

DALAM MAWADDAH DALAM RAHMAH

Yang tiada adalah tiada
yang ada adalah ada,
demikian cinta dalam mawaddah
demikian sejahtera dalam rahmah,
yang menjadi baqa
yang menjadi abadi
dari yang satu 
kembali yang satu.
Pergulatan cinta dalam mawaddah
pergulatan sejahtera dalam rahmah,
adalah perjalanan yang menuju
adalah perjalanan yang satu,
maka makna cinta adalah satu
maka makna sejahtera adalah satu,
kasih yang Rahman
kasih yang Rahim.
Yang benar
yang palsu,
selalu berpisah dalam cinta
selalu berpisah dalam sejahtera,
maka tiada bersekutu diantaranya
maka tiada mendua didalamnya,
karena cinta mesti bersatu
karena sejahtera mesti berpadu,
dalam makna yang satu
dalam pernikahan yang padu,
maka terjadilah perpaduan yang syariat
maka terjadilah kesatuan yang hakikat,
mawaddah dalam sejati
rahmah dalam hakiki.



Sabtu, 03 Desember 2011

RUMAH SAKINAH

Seperti di rumah yang biasa
di dalamnya, hati luar biasa,
karena mawaddah yang ada
karena rahmat yang sejahtera,
meskipun rumah biasa, hati luar biasa
meskipun rumah biasa, damai terasa,
karena engkau, isteri yang mengisteri
karena engkau, isteri yang mengenal suami,
maka jadilah rumah ini, rumah yang sakinah
maka jadilah rumah ini, rumah yang penuh mawaddah
maka jadilah rumah ini, rumah yang diliputi rahmah.
Engkaulah isteri dalam gerak dan diam
engkaulah isteri dalam hening dan damai,
dirumah yang engkau buat sendiri
dirumah yang engkau menata diri,
bersama aku, engkau melahirkan generasi
bersama aku, engkau menapaki hari,
jadilah rumah ini, rumah keluarga
jadilah rumah ini, rumah sejahtera.
Rumah kita
adalah biduk berdua,
rumah kita dan anak-anak kita
adalah bahtera Safinatun Naja,
yang mengarungi samudera dalam doa
yang melayari tujuan hidup dalam diri,
maka berlayarlah biduk ini
maka berlayarlah bahtera ini,
ke masa depan yang hidup,
meninggalkan masa lalu yang mati.


KODRAT

Sebagai Isteri,
engkau dibelakangku
bersama
engkau disampingku
bersama
engkau didepanku
bersama,
engkau dan aku selalu bersama
seperti Yin dan Yang,
meskipun aku adalah maskulin
meskipun engkau adalah feminin,
keduanya hanyalah kata
untuk menunjukkan pasangan kita,
keduanya hanyalah kata
untuk menjelaskan peran kita,
hakikatnya engkau adalah satu
hakikatnya aku adalah satu
dalam yang satu
dalam nyatanya yang satu,
maka kodratnya, kita saling mengenal
maka kodratnya, kita saling menyatu.